Melongok Panen Jahe di Gambut Seuneuam

Melongok Panen Jahe di Gambut Seuneuam
Melongok Panen Jahe di Gambut Seuneuam
Melongok Panen Jahe di Gambut Seuneuam
Melongok Panen Jahe di Gambut Seuneuam
Melongok Panen Jahe di Gambut Seuneuam
Melongok Panen Jahe di Gambut Seuneuam
Melongok Panen Jahe di Gambut Seuneuam
Melongok Panen Jahe di Gambut Seuneuam
Melongok Panen Jahe di Gambut Seuneuam
Melongok Panen Jahe di Gambut Seuneuam

POJOK GAMBUT | Meski dengan segala keterbatasan, tak menyurutkan semangat warga Sumber Bakti-Seuneuam, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya untuk terus menggali berbagai potensi dari pengelolaan lahan gambut.

Di sektor pertanian misalnya, sejak tahun 2017, masyarakat Seuneuam berupaya mencari berbagai alternatif tanaman selain sawit, sebagai sumber penghidupan tanpa merusak alam. Salah satunya melalui budidaya jahe. Meski masih dalam skala kecil, namun hasilnya sudah dapat dirasakan oleh masyarakat.

Jahe dengan bahasa ilmiah Zingiber officinale Rosc merupakan tanaman herbal yang bernilai ekonomi tinggi. Selain bahan bumbu masak, jahe juga dimanfaatkan sebagai minuman dan obat-obatan tradisonal. Tanaman yang termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae) ini adalah keluarga kunyit, kencur, temu lawak dan lengkuas.

Di Seuneuam, jahe yang dikembangkan adalah jenis putih dan merah. Jahe Seuneuam ditanam pada area gambut tipis dan memiliki kandungan mineral, sehingga menghasilkan kualitas jahe yang bagus.

Jika melihat peluang yang ada, tanaman jahe memiliki prospek pemasaran tinggi dan menjadi salah satu rempah-rempah yang diperdagangkan dunia. Agar produksi jahe Seuneuam semakin meningkat dengan kualitas yang kian bagus, tentunya dibutuhkan sokongan dari berbagai pihak.

Bukan hal mustahil, jika mampu dikelola dengan baik, Seuneuam ke depan akan menjadi penghasil jahe dengan kualitas dan nilai jual tinggi di Barat Selatan Aceh. (*)

Teks: Junaidi Mulieng

Foto: Nurul Fahmi

Related post